Begitu lama tidak menyapa, kali ini saya mencoba membagikan sebuah tulisan pribadi admin (Saifuddin). Artikel ini sendiri pernah dan sudah diterbitkan dimedia Aceh Jornal National Network.
Sejauh mana daya tarik terhadap debat pasangan presiden dan wakil
presiden bagi masyarakat?
Apakah tujuan agar memperoleh pilihan pasangan untuk 9 Juli di temukan dari hasil debat?
Apakah tujuan agar memperoleh pilihan pasangan untuk 9 Juli di temukan dari hasil debat?
Setidaknya itulah dua pertanyaan dari sekalian peratanyaan yang
muncul ketika menyaksikan acara debat. Dengan mempertimbangkan
keberadaan masyarakat ketika acara debat berlangsung.
Begitu banyak masyarakat yang menonton tayangan debat calon presiden
(capres) dan wakil presiden (cawapres). Mereka tak jarang juga melakukan
nonton bareng disuatu daerah tertentu. Tentunya tak jarang juga
masyarakat yang apatis terhadap acara perdebatan capres cawapres yang
ditayang televisi.
Diantara mereka ada yang sudah secara konsisisten untuk mendukung
salah satu pasangan atau malah tim suksesnya. Ada juga yang menonton
debat tersebut untuk mendapatkan gambaran tentang visi dan misi yang
lebih dijabarkan.
Menurut pemantauan kecil-kecilan penulis dibeberapa tempat keramaian
diwilayah Aceh Utara. Hanya segelintir masyarakat yang tertarik untuk
menyaksikan tayangan debat tersebut. Malah ada masyarkat memilih untuk
menonton acara televisi berupa tontonan action atau bahkan ada yang
memilih untuk menonton tayangan animasi di salah satu stasion televisi
swasta.
Debat dan Pertandingan Bola
Kalau saja dapat dibandingkan antara meriahnya menonton debat capres
cawapres dengan kemeriahan menonton eklasiko atau piala dunia, sungguh
sangat berbeda. Kalau pertandingan bola tersebut menyedot perhatian yang
sangat banyak dari suporternya. Bahkan tak jarang mereka mengenakan
pakaian, mewarnai tubuh dan umbul-umbul lainnya milik klup atau negera
kebanggaan. Berbeda jauh perhatian mereka terhadap debat capres cawapres
yang diadakan oleh Komisi Pemilihan Umum (TPU) tersebut.
Cukup dengan hanya dengan perhatian yang lesu tanpa hiburan.
Berbicara manfaat antara menonton elklasiko dengan menonton debat memang sangat rumit. Paling tidak akan ada masing-masing pihak yang akan membela pendapatnya sendiri. Bagi mereka yang menganggab bahwa menonton bola lebih penting dan menghibur. Demikian juga dengan mereka yang mengatakan bahwa menonton debat sebagai tanda mereka peduli terhadap negeri.
Berbicara manfaat antara menonton elklasiko dengan menonton debat memang sangat rumit. Paling tidak akan ada masing-masing pihak yang akan membela pendapatnya sendiri. Bagi mereka yang menganggab bahwa menonton bola lebih penting dan menghibur. Demikian juga dengan mereka yang mengatakan bahwa menonton debat sebagai tanda mereka peduli terhadap negeri.
Paling tidak dengan menonton debat tersebut mereka lebih dapat
menentukan calon pemimpin. Karena dengan menonton paparan mereka saat
berdebat bisa saja kita menilai sejauh mana mereka memahami negeri ini.
Sikap apatis terhadap debat ini sering kali mengangap debat tak
begitu berpengaruh. Pasalnya apakah yang dikatakan dalam debat tersebut
akan direalisasikan? Karena sudah beberapa kali pemimpin berganti akan
tetapi nasib tetap saja sama. Sering kali apa yang disampaikan dalam
perdebatan hanyalah upaya untuk mendapatkan perhatian sesaat.
Tentunya untuk mengiring penonton agar memilih mereka. Bahkan tak
jarang mengunakan cara dan upaya yang diluar dari kewajaran seperti
mengundang emosi lawan. Selain itu, sering kali apa yang telah
diutarakan dalam perdebatan hanya untuk menunjukkan kepada penonton
bahwa mereka dapat berbicara dan berdebat. Sehingga tak mementingkan
apakah mungkin untuk direalissasikan atau tidak. Dengan kata lain mereka
lebih mementingkan kemenangan dalam perdebatan saja.
Selain itu, perhatian terhadap substansi debat menjadi lebih penting
daripara hanya sekedar melihat gaya masing-masing calon ataupun
pasangan. Ketika penonton acara perdebatan seharusnya lebih menitik
beratkan pada substasi daripada gaya. Karena substansi akan membawa
penontonnya untuk lebih memahami visi dan misi dari suatu pasangan.
Berbeda ketika menitik beratkan pada gaya dan sosok akan terbohongi oleh
tampilannya saja. Padahal negeri ini mestinya mementingkan ide atau
gagasan daripada sosok yang berpendapat.
Berkaca dari pemimpin-pemimpin sebelumnya, apa yang disampaikan dalam
perdebatan hanyalah upaya untuk menarik simpati pemimilh saja.
Seperti yang dilakukan oleh prseiden sebelumnya. Sangat gencar
mengumandangkan “katakan tidak pada korupsi” akan tetapi nyatanya justru
berbeda. Berderetan kader-kader dan struktur pemerintahannya yang
tersandera kasus korupsi. Bahkan sudah menempatkan puncak kepimimpinan
atau ketua partai jadi tersangka dan terdakwa. Meskipun sang presiden
berulang kali mengatakan bahwa ia fokus mengurusi korupsi (Okezon
10/06/2014).
Sangat sedikit yang disampaikan dalam perdebatan dapat dibuktikan dan
direalisasikan dalam pemerintahannya. Berbeda dengan terjadi di Amerika
Serikat misalnya. Di nergeri tersebut, apa yang disampaikan dalam debat
juga dijadikan sebagai janji yang dapat dituntut oleh masyarakat kalau
belum terwujut. Meskipun negera kita indonesia demokrasinya belum
sebagus Amerika Serikat dan masih jauh tertinggal, bukan berarti tak
belajar dari yang lebih baik.
Pada dasarnya, tujuan utama KPU menyelenggarakan debat adalah untuk
lebih mengenalkan pasangan calon dan visi misi mereka. Artinya apa yang
disampaikan dalam perdebatan adalah semata-mata untuk lebih memperjelas
isi dari visi dan misi. Bukan untuk lebih menambah-nambah janji.
Meskipun dalam perdebatan tidak bisa dihindari untuk mengatakan bahwa
akan melakukan ini itu ketika dituntut dalam bawaan perdebatan. Meskipun
hal ini suatu kewajaran tatapi bukan berarti ia dapat terbebas dari apa
yang telah dijanjikan tersebut. Masyarakat bisa saja menuntut dari apa
yang telah diucapkan.
Belum ada daya tarik yang lebih dari masyarakat untuk menyaksikan
debat pasangan calon. Dengan menitik beratkan pada tujuan utama acara
perdebatan capres cawapres oleh KPU yaitu lebih mengenalkan visi dan
misi pasangan calon. Dengan berkaca pada perhatian masyarakat dan
substansi janji yang dipaparkan ternyata hanya sebagai daya tarik isi
debat saja. Sehingga tanyangan debat pasangan capres cawapres hanya
layak dijadikan tontonan?
Penulis: Siswa Sekolah Demokrasi Aceh Utara, Mahasiswa Teknik Multimedia dan Jaringan Politeknik Negeri Lhokseumawe
Terima kasih telah
membaca tulisan kami. Silahkan tinggalkan jejak anda dengan memberikan
pertanyaan, kritikan dan saran pada kami.
Populer:
1 Komentar untuk "Debat untuk ditonton? "
Casino Roll
The 암호 화폐 란 Best Slots Online: How Casino 샌즈 Roll 안전한사이트 - Casino 안전 사설 토토 사이트 Roll 카 심바